4 Pertanyaan Umum Tentang Henti Jantung
Henti jantung mendadak bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Ini menimbulkan pertanyaan untuk banyak orang mengapa itu bisa terjadi?. Dalam artikel kali ini akan membahas 4 pertanyaan paling umum. Ada 5 pertanyaan umum mengenai henti jantung yang sering ditanyakan, seperti:
- Gejala apa yang mengindikasikan henti jantung?
- Apa penyebab henti jantung?
- Apa perbedaan antara serangan jantung dan henti jantung?
- Apa pengobatan untuk henti jantung?
Gejala Apa Yang Mengindikasikan Henti Jantung?
Serangan jantung biasanya terjadi secara tidak terduga. Seseorang atau korban yang terkena serangan jantung akan pingsan secara tiba-tiba dan jika korban tidak sadarkan diri, korban akan menjadi tidak responsif dan tidak akan bernapas atau tidak bernapas dengan normal. Korban tersebut akan meninggal jika tidak segera diberikan perawatan atau perhatian medis. Jika Anda melihat seseorang mengalami serangan jantung, segera hubungi 112/119 dan mulai CPR.
Apa Penyebab Henti Jantung?
Penyebab umum dari henti jantung adalah fibrilasi ventrikel. Ini adalah suatu kelainan irama jantung yang berpotensi fatal. Ketika aktivitas listrik jantung menjadi sangat kacau sehingga berhenti memompa, jantung bergetar atau berfibrilasi.
Berikut Ini Adalah Penyebab Henti Jantung yang Paling Umum:
- Suatu penyakit arteri koroner
- Kardiomiopati, serta beberapa kondisi jantung bawaan
- Cacat jantung saat lahir/ bawaan dari lahir
- Penyakit pada katup jantung
- Miokarditis akut (radang otot jantung)
Penyebab Potensial Henti Jantung Lainnya Meliputi:
- Sengatan listrik
- Overdosis obat-obatan
- Perdarahan hebat (juga dikenal sebagai syok hipovolemik) - kehilangan banyak darah
- Hipoksia - disebabkan oleh penurunan kadar oksigen yang signifikan
Apa Perbedaan Antara Serangan Jantung dan Henti Jantung?
Serangan jantung tidak sama dengan henti jantung. Serangan jantung terjadi ketika suplai darah ke otot jantung terganggu. Gumpalan di salah satu arteri koroner sering kali menjadi penyebabnya. Saat serangan jantung, jantung terus memompa darah ke seluruh tubuh. Individu akan sadar dan bernapas. Serangan jantung dapat menyebabkan henti jantung. Jika Anda mengalami gejala serangan jantung, Anda harus segera mencari pertolongan medis dengan menghubungi 112/119 agar ambulans dapat segera datang.
Apa Pengobatan Untuk Henti Jantung?
Jawaban dari pertanyaan umum tentang henti jantung terakhir CPR segera sangat penting karena menjaga sirkulasi darah dan oksigen ke otak dan ke seluruh tubuh. Defibrillator kemudian akan memberikan kejutan listrik terkontrol untuk mencoba mengembalikan ritme normal jantung.
Defibrillator untuk penggunaan umum (AED) sering ditemukan di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta api dan pusat perbelanjaan. Siapa pun dapat menggunakannya, dan tidak diperlukan pelatihan. Jika Anda bersama seseorang yang mengalami henti jantung, segera hubungi 112/119, setelah itu mulai CPR, dan gunakan defibrilator (AED) jika tersedia. Ikuti instruksi audio AED sampai bantuan medis tiba.
PT. Kurnia Teknologi Indonesia sebagai distributor ZOLL AED resmi (authorized distributor) di Indonesia menjual AED berkualitas dengan harga terjangkau serta bergaransi resmi untuk semua kalangan, baik penggunaan pribadi di rumah, untuk hotel, pusat perbelanjaan (mall), bandara/pelabuhan, perusahaan/perkantoran, sekolah/universitas, industri tambang, industri migas, dinas pemadam kebakaran (damkar), pusat olahraga, fitness center, gym center, lapangan golf, maupun sarana publik seperti MRT, LRT dan KRL.
Untuk info lebih lanjut mengenai salah satu produk unggulan dari PT. Kurnia Teknologi Indonesia yakni ZOLL AED Plus hubungi kami di email berikut info@kurniateknologi.com atau hubungi kami via telpon 021-658-38111, WhatsApp 0811-8111-703 untuk meminta penawaran harga (quotation).
