Serangan Jantung versus Henti Jantung
Tahukah kamu kadang masyarakat umum hingga media mainstream di Indonesia salah kaprah dalam membedakan serangan jantung (heart attack) dengan henti jantung (cardiac arrest) atau dengan sebutan lainnya seperti henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest)???
Serangan jantung disebabkan oleh aliran darah yang menuju jantung terblokade atau terhambat oleh lemak, kolesterol dan substansi lainnya yang membentuk kumpulan plak di arteri jantung, ada kalanya plak tersebuh ruptur/pecah dan membentuk gumpalan yang mengganggu aliran darah sehingga merusak otot jantung. Dalam istilah medis serangan jantung juga dikenal dengan myocardial infarction.
Sedangkan henti jantung mendadak disebabkan oleh malfungsi kelistrikan jantung yang menyebabkan jantung berhenti memompa aliran darah alias berhenti berdenyut sehingga bagian tubuh yang lain tidak mendapatkan pasokan aliran darah yang mengandung oksigen.
Gejala umum pada kasus henti jantung mendadak berupa pingsan dan hilang kesadaran, tidak ada denyut nadi serta tidak bernafas. Apabila tidak dilakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) dengan sesegera mungkin dalam 3 menit mulai terjadi kerusakan sel otak, dalam 6-10 menit kurusakan sel otak sudah sangat parah, di atas 10 menit kemungkinan pulih sudah menipis.