Pengertian Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah serangkaian prosedur yang digunakan dalam gawat darurat ketika seseorang tidak bernapas secara normal atau ketika seseorang mengalami henti jantung. Henti jantung adalah ketika seseorang mengalami gangguan kelistrikan pada jantungnya sehingga denyut jantungnya tidak normal dan alhasil, henti jantung. Pada blog ini kami akan mengulik apa itu resusitasi dan bagaimana caranya dilakukan.
Apa itu Resusitasi Jantung Paru?
Seperti yang di terangkan sebelumnya, RJP adalah serangkaian prosedur pertolongan pertama. Terdapat beberapa teknik yang diterapkan ketika kami ingin resusitasi seseorang diantara lainnya seperti:
Kompresi dada
Kompresi dada adalah tindakan untuk memberikan tekanan kepada dada seseorang dengan tujuan untuk membantu mengalirkan darah kepada jantung dan organ vital lainnya dalam situasi gawat darurat.
Rescue Breath
Rescue breath atau napas buatan adalah teknik penyelamatan yang melibatkan penghembusan napas penyelamat kepada jalur pernapasan korban yang sedang mengalami henti napas. Tujuan dari napas buatan adalah untuk menjaga tubuh korban agar tetap teroksigenasi supaya tubuh korban tetap mendapatkan oksigen.
Kapan Menggunakan Napas Buatan Dan Kapan Mencegahnya?
Seseorang mungkin membutuhkan napas buatan ketika mereka mengalami:
-
Sesak nafas
-
Tenggelam
-
Mengalami overdosis obat
-
Menelan racun
-
Menghirup karbon monoksida
-
Sedang mengalami asma
Seseorang dapat melakukan napas buatan ketika korban tidak bernapas namun kondisi denyut jantungnya masih berada. Namun ketika korban sudah tidak ada denyutnya, Anda dapat melakukan RJP dan rescue breath.
Namun, American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa mereka hanya merekomendasikan penyelamat bersertifikasi saja untuk melakukan rescue breath.
Bagaimana Cara Melakukan RJP?
Jika Anda menemukan korban henti jantung, langkah berikut untuk memulai pertolongan pertama
-
Pastikan lingkungan aman
Anda dapat memastikan apakah tempatnya sudah aman atau belum untuk menindak lanjuti pertolongan pertama.
-
Cek pernapasan dan denyut jantung
Cek pernapasan korban dengan cara melihat dadanya yang berkembang-kempis. Kemudian, raba pembuluh darahnya yang terletak pada bagian bawah tulang rahang untuk memeriksa denyut jantung korban. Jika tidak ada pernapasan, dan tidak ada napas, maka korban telah mengalami henti jantung.
-
Hubungi nomor gawat darurat
Minta tolong kepada orang sekitar untuk memanggil nomor gawat darurat (1-1-9) dan satu orang lagi untuk mengambil perangkat AED terdekat.
-
Lakukan RJP
Lakukan RJP segera dan pastikan ada orang lain yang mengganti Anda setelah beberapa siklus. Letakkan tangan Anda kepada 1/3 tulang dada korban dan satunya lagi diatas tangan tersebut. Selanjutnya, lakukan kompresi dada sebanyak 100-120 kompresi/menit. Pastikan kedalaman kompresi setidaknya mencapai 2 inci.
-
Gunakan AED
Ketika AED sampai ditempat, nyalakan AED dan ikuti panduan suaranya. -
Cek respons korban
Jika AED sudah memberikan kejutan listrik, biasanya AED akan kembali menganalisis denyut jantung pasien. Anda juga dapat melakukan tahap ini secara manual dengan memeriksa denyut jantung korban kembali selama 2 menit. Jika korban memberikan respons, letakkan korban pada recovery position. Jika tidak, lakukan apa yang AED anjurkan hingga tim medis sampai ditempat.
Kini Anda sudah mengetahui apa itu RJP, kompresi dada dan rescue breath. Jika Anda sedang mencari Zoll AED resmi, Anda dapat mengunjungi website kami di www.kurniateknologi.com . Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Baca artikel terkait: