Mengenal Perbedaan Henti Jantung (Cardiac Arrest) dan Serangan Jantung (Heart Attack)
Henti Jantung dan Serangan Jantung merupakan kondisi yang berbeda, kedua kondisi ini sama-sama terjadi pada jantung dan dapat mengakibatkan kerusakan otak karena dengan terganggunya fungsi jantung maka aliran darah yang membawa oksigen ke otak tidak berjalan dengan semestinya. Penanganan korban untuk kedua kondisi juga berbeda, maka kita harus dapat melihat perbedaan mendasar antara kedua kondisi ini.
Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung
Adapun Perbedaan kedua kondisi ini yang pertama adalah terkait gejala-gejala yang terjadi pada korban, antara lain:
Henti Jantung merupakan kondisi dimana terjadinya gangguan pada sistem kelistrikan jantung yang menyebabkan detak jantung tidak berdetak dengan semestinya atau denyut jantung tidak normal sehingga jantung tidak dapat mengalirkan darah ke otak, paru-paru dan organ lain, gejala yang terjadi antara lain:
- Gejala yang pertama terjadi adalah korban tidak sadar atau pingsan, ini mutlak terjadi pada korban henti jantung, begitu korban mengalami henti jantung korban akan mengalami kondisi tidak sadar atau pingsan karena aliran darah ke otak dan lain tidak mengalir dengan normal.
- Tidak bernapas normal atau gasping, pasien yang terkena henti jantung setelah pingsan atau tidak sadarkan diri akan mengalami henti napas atau gejala lain korban bernapas namun napasnya tidak beraturan dan juga terdengar suara ngorok.
- Detak Jantung tidak normal, kondisi dimana ventrikel jantung hanya bergetar namun tidak memompa darah dengan normal ke organ lain kondisi ini disebut ventricular fibrillation dan di kondisi yang lain detak jantung berdetak sangat cepat diatas detak jantung normal atau yang biasa disebut ventricular tachycardia tanpa nadi.
Serangan jantung merupakan kondisi dimana aliran darah ke jantung mengalami hambatan atau gangguan, kondisi disebabkan penyumbatan pembuluh darah koroner yaitu darah yang memasok darah ke jantung yang bisa disebabkan timbunan kolesterol yang menjadi plak di dinding pembuluh darah, gejala yang terjadi antara lain:
- Kondisi korban yang mengalami serangan jantung umumnya masih sadar dan masih bisa mengeluh kalau dadanya mengalami nyeri dada, sesak napas atau napas berat, pusing, gelisah, keringat dingin, mual, muntah, atau sakit perut dan biasanya korban akan meminta pertolongan untuk dibawa ke layanan medis secepatnya.
- Nafas korban umumnya masih normal meskipun terkadang sesak.
- Detak jantung korban juga berdetak.
Namun ada kaitan yang cukup penting antara kedua gangguan jantung ini yaitu henti jantung tidak sama dengan serangan jantung, namun serangan jantung yang tidak ditangani atau diobati dengan dapat mengakibatkan henti jantung.