3 Cara Penanganan Kasus Henti Jantung di Indonesia
Pada 18 Februari 2020, pukul 04.51 WIB aktor sekaligus suami dari Bunga Citra Lestari (BCL) telah dikabarkan meninggal dunia dengan penyebabnya henti jantung . Meskipun begitu, kerabat Ashraf pun berkata bahwa Ashraf tidak pernah memiliki riwayat penyakit jantung dan rajin berolahraga.
Oleh karena itu, penyakit jantung perlu diwaspadai. Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013-2018, tren terhadap penyakit jantung telah meningkat dari 0,5% hingga 1,5%. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) juga menunjukkan bahwa kematian tertinggi di Indonesia pada 2014-2019 disebabkan oleh penyakit jantung. Apakah kami siap menangani kasus ini?
Penyebab Henti Jantung
Henti jantung dapat disebabkan oleh penyakit jantung seperti gagal jantung, serangan jantung, atau penyakit jantung koroner. Gangguan kelistrikan jantung dapat menyebabkan ritme jantung yang tidak wajar sehingga menyebabkan peristiwa ini. Berikut merupakan faktor yang dapat memicunya:
-
Memiliki riwayat penyakit jantung
-
Obesitas dan hipertensi
-
Sleep apnea, gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang terganggu
-
Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang olahraga, dan mengonsumsi makanan yang tidak bergizi
Poin yang terdapat diatas hanya meliputi beberapa faktor dari sekian banyaknya penyebab henti jantung. Baca bagian selanjutnya terkait penanganan kasus henti jantung.
Penanganan Kasus Henti Jantung
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menagani kasus ini yaitu:
-
Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama yang diharapkan oleh masyarakat umum adalah CPR atau Resusitasi Jantung Paru (RJP). Tujuan melakukan CPR adalah untuk mengembalikan aliran darah serta kemampuan pasien dalam bernapas. Anda dapat membaca cara melakukan CPR pada artikel Bagaimana Cara Menggunakan AED. -
Perawatan dan Pengobatan
Setelah korban kembali sadar, penanganan kasus henti jantung harus dirawat dan diobati. Beberapa pengobatan yang dapat diberi oleh dokter untuk mengurangi risiko penyebab henti jantung adalah obat antiartimia, ablasi jantung dengan memasuki kateter melalui pembuluh darah, dan implan ICD atau alat kejut jantung yang membantu mengembalikan denyut jantung. -
Menyediakan AED Di Tempat
Memiliki Automated External Defibrillator (AED) di tempat umum tentu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk memberikan pertolongan pertama. Keberhasilan pertolongan henti jantung di luar rumah sakit dapat ditingkatkan hingga 60%-70% ketika terdapat AED di sekitar korban.
Apabila Anda merencanakan untuk membeli AED pastikan tempat letaknya dapat ditemukan oleh seluruh orang, memberikan pelatihan terhadap penggunaan AED, dan membuat rangkaian rencana terhadap penanganan kasus henti jantung. Baca juga 3 Cara Mencari Lokasi Pemasangan AED di tempat umum.
Penggunaan AED di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti harga AED yang tidak murah dan kesadaran yang kurang terhadap penanganan kasus henti jantung. Kami harap blog ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahayanya penyakit jantung.
Kami mendistribusikan AED resmi apabila Anda sedang mencari alat ini, kunjungi website kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut.